Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah hormon dan kondisi lingkungan. Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya adalah auksin, giberellin, sitokinin, asam absisat, dan etilen. Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah nutrisi, suhu, cahaya, keasaman, air, dan oksigen.
Auksin
Ditemukan oleh Charles Darwin dan Ciesielski. Auksin adalah horomon yang berperan dalam "arah pertumbuhan". Maksudnya, pucuk dan akar tumbuhan akan berbelok oleh auksin. Alasannya adalah karena auksin memiliki sifat fototropisme. Fototropisme adalah gerakan yang dipengaruhi oleh cahaya. Cara kerja auksin ketika membelokan arah pertumbuhan adalah; ketika auksin tersinari cahaya maka auksin itu akan terurai, bagian tumbuhan yang auksinnya terurai tidak akan mengalami pertumbuhan secepat bagian tumbuhan yang auksinnya tidak terurai. Jika tumbuhan berada di tempat gelap, maka tumbuhan tersebut akan tumbuh lebih cepat, kondisi ini disebut etiolasi. Auksin memicu pemanjangan sel dan pembelahan sel, auksin juga berperan dalam pembentukan tunas baru.
Giberellin
Ditemukan oleh Fujikuro, awalnya diberi nama Giberellia fujikuro. Giberelin berperan dalam; dominasi apikal, perkembangan buah, perbungaan, dan mobilisasi cadangan makanan dari dalam biji. Giberelin juga berperan pada pertumbuhan akar tumbuhan karena giberelin juga terdapat pada jaringan meristematik akar tumbuhan.
Sitokinin
Ditemukan oleh Folk Skoog dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat. Nama "Sitokinin" berasal dari kata SITO yang berarti SEL dan KININ yang berarti PEMBELAHAN sehingga sitokinin berperan dalam pembelahan sel, pemanjangan sel, morfogenesis, dominasi apikal dan dormasi.
Asam Absisat
Asam absisat berperan dalam penuaan, dormasi pucuk, perbungaan, memacu sintesis etilen, dan menghambar pengaruh giberelin.
Etilen
Hormon etilen akan menghambat pembelahan sel, menunda perbungaan, dan menyebabkan absisi atau pengguguran daun. Etilen juga berperan dalam proses pematangan buah.
Auksin
Ditemukan oleh Charles Darwin dan Ciesielski. Auksin adalah horomon yang berperan dalam "arah pertumbuhan". Maksudnya, pucuk dan akar tumbuhan akan berbelok oleh auksin. Alasannya adalah karena auksin memiliki sifat fototropisme. Fototropisme adalah gerakan yang dipengaruhi oleh cahaya. Cara kerja auksin ketika membelokan arah pertumbuhan adalah; ketika auksin tersinari cahaya maka auksin itu akan terurai, bagian tumbuhan yang auksinnya terurai tidak akan mengalami pertumbuhan secepat bagian tumbuhan yang auksinnya tidak terurai. Jika tumbuhan berada di tempat gelap, maka tumbuhan tersebut akan tumbuh lebih cepat, kondisi ini disebut etiolasi. Auksin memicu pemanjangan sel dan pembelahan sel, auksin juga berperan dalam pembentukan tunas baru.
Giberellin
Ditemukan oleh Fujikuro, awalnya diberi nama Giberellia fujikuro. Giberelin berperan dalam; dominasi apikal, perkembangan buah, perbungaan, dan mobilisasi cadangan makanan dari dalam biji. Giberelin juga berperan pada pertumbuhan akar tumbuhan karena giberelin juga terdapat pada jaringan meristematik akar tumbuhan.
Sitokinin
Ditemukan oleh Folk Skoog dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat. Nama "Sitokinin" berasal dari kata SITO yang berarti SEL dan KININ yang berarti PEMBELAHAN sehingga sitokinin berperan dalam pembelahan sel, pemanjangan sel, morfogenesis, dominasi apikal dan dormasi.
Asam Absisat
Asam absisat berperan dalam penuaan, dormasi pucuk, perbungaan, memacu sintesis etilen, dan menghambar pengaruh giberelin.
Etilen
Hormon etilen akan menghambat pembelahan sel, menunda perbungaan, dan menyebabkan absisi atau pengguguran daun. Etilen juga berperan dalam proses pematangan buah.
No comments:
Post a Comment