Namun tidak jarang orang yang menganggap pernikahan hanyalah masalah usia. Dimana usia dijadikan patokan bahwa seseorang sudah pantas untuk menikah. Namun pada dasarnya, manusia punya naluri, keninginan, harapan, dan emosi. Yang tentunya pernikahan juga melibatkan semua itu. Karena menjalani kehidupan berkeluarga itu perlu "kedewasaan yang cukup".
Untuk mengetahui apa seseorang sudah siap menikah untuk tidak, mungkin Anda bisa mengajak orang tersebut ngobrol, atau ajak kekasih Anda ngobrol seputar topik-topik dibawah ini, dan bagamaimana responnya, akan memberikan jawaban kepada Anda tentang kesiapa orang tersebut apakah orang tersebut sudah siap untuk menikah atau belum?
Takut Berkomitmen
Ketakutan berkomitmen adalah tanda pertama bahwa seseorang belum siap menikah. Tak mungkin pernikahan bisa terjadi tanpa dilandasi komitmen. Jika pasangan yang tak bisa berkomitmen, jangan dipaksa.
Masih Terlalu Memikirkan Cara
Seseorang dianggap belum siap menikah jika ternyata masih memikirkan perayaannya saja. Padalah pernikahan bukan hanya perayaan semata, melainkan jalan hidup ke depannya bagaimana? Tentunya harus dipikirkan dengan matang jauh sebelum pernikahan "digelar".
Tidak Bisa Saling Percaya Dengan Pasangan
Mungkin seseorang atau Anda sendiri sudah memiliki pasangan yang sudah bertahun-tahun menjalin hubungan. Tapi dalam kesehariannya selalu ada konflik hanya karena tidak bisa percaya kepada pasangan itu sendiri. Bayangkan, bagaimana bisa hidup bersama dengan orang yang tak bisa saling percaya.
Tidak Mau Berkompromi
Jika seseorang masih terlalu perfeksionis, belum mau berkompromi dengan seseorang atau rela melakoni titik tengah, tandanya belum siap menikah. Pernikahan penuh kompromi, termasuk soal prinsip hidup.
Mimpi yang Terlalu Tinggi
Pernikahan menuntut keluarga menjadi prioritas dalam hidup. Jika seseorang masih punya impian tinggi yang menjadi prioritas utama ketimbang suami, istri, atau anak, artinya belum siap menikah.
Terlalu Sibuk dengan Pekerjaan
Baik untuk pria maupun wanita, keluarga seharusnya seimbang dengan karier. Apabila seseorang masih terlalu mementingkan pekerjaan, sibuk di kantor dari pagi hingga malam, mungkin dia belum tertarik untuk menikah.
Masih ingin menikmati kesendirian
Sendiri bisa menjadi candu yang nikmat jika sudah terlalu lama dilakoni. Jika seseorang lebih suka makan sendiri, menonton film sendiri, dan sebagainya. Berarti dia belum siap berbagi hidup dengan orang lain.
Egois
Saat masih lajang, tiap orang punya zonanya masing-masing. Apabila itu masih dipertahankan meski sudah memiliki pasangan, artinya dia belum siap bersama orang lain. Apalagi harus menikah.
Tidak Bisa Bertanggungjawab
Jangan berpikir pernikahan hanya sekadar berbagi cinta dengan orang lain. Pernikahan memikul tanggung jawab yang besar, baik sebagai suami maupun istri.
Tidak mau punya anak atau tidak suka anak
Sejatinya, anak merupakan anugerah terindah dalam pernikahan. Apabila seseorang tak suka anak-anak dan selalu menganggap mereka merepotkan, bisa jadi belum siap untuk sebuah pernikahan.
No comments:
Post a Comment