Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Sunday, April 7, 2013 | 0 komentar

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah hormon dan kondisi lingkungan. Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya adalah auksin, giberellin, sitokinin, asam absisat, dan etilen. Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah nutrisi, suhu, cahaya, keasaman, air, dan oksigen.

Auksin
Ditemukan oleh Charles Darwin dan Ciesielski. Auksin adalah horomon yang berperan dalam "arah pertumbuhan". Maksudnya, pucuk dan akar tumbuhan akan berbelok oleh auksin. Alasannya adalah karena auksin memiliki sifat fototropisme. Fototropisme adalah gerakan yang dipengaruhi oleh cahaya. Cara kerja auksin ketika membelokan arah pertumbuhan adalah; ketika auksin tersinari cahaya maka auksin itu akan terurai, bagian tumbuhan yang auksinnya terurai tidak akan mengalami pertumbuhan secepat bagian tumbuhan yang auksinnya tidak terurai. Jika tumbuhan berada di tempat gelap, maka tumbuhan tersebut akan tumbuh lebih cepat, kondisi ini disebut etiolasi. Auksin memicu pemanjangan sel dan pembelahan sel, auksin juga berperan dalam pembentukan tunas baru.

Giberellin
Ditemukan oleh Fujikuro, awalnya diberi nama Giberellia fujikuro. Giberelin berperan dalam; dominasi apikal, perkembangan buah, perbungaan, dan mobilisasi cadangan makanan dari dalam biji. Giberelin juga berperan pada pertumbuhan akar tumbuhan karena giberelin juga terdapat pada jaringan meristematik akar tumbuhan.

Sitokinin
Ditemukan oleh Folk Skoog dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat. Nama "Sitokinin" berasal dari kata SITO yang berarti SEL dan KININ yang berarti PEMBELAHAN sehingga sitokinin berperan dalam pembelahan sel, pemanjangan sel, morfogenesis, dominasi apikal dan dormasi.

Asam Absisat
Asam absisat berperan dalam penuaan, dormasi pucuk, perbungaan, memacu sintesis etilen, dan menghambar pengaruh giberelin.

Etilen
Hormon etilen akan menghambat pembelahan sel, menunda perbungaan, dan menyebabkan absisi atau pengguguran daun. Etilen juga berperan dalam proses pematangan buah.
Lanjutkan Membaca

Pertumbuhan Primer dan Pertumbuhan Sekunder pada Tumbuhan

Friday, April 5, 2013 | 0 komentar

Sebenarnya, kedua jenis pertumbuhan ini berasal dari jaringan  yang sama, yaitu jaringan meristem. Meristem adalah jaringan yang bersifat aktif membelah. Pertumbuhan primer dihasilkan dari meristem primer, sedangkan pertumbuhan sekunder berasal dari meristem sekunder. Dibawah ini adalah perbedaan antara kedua jaringan tersebut. Penjelasn secara sederhana tentang perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder bisa dilihat disini.

Pertumbuhan Primer

perkecambahan epigeal perkecambahan hipogeal
Pertumbuhan primer terjadi selama fase embrio sampai ke perkecambahan. Embrio pada tumbuhan terdiri dari tunas embrionik, akar embrionik, dan kotiledon. Tunas embrionik akan tumbuh menjadi tunas dan daun, sedangkan akar embrionik akan tumbuh menjadi akar. Kotiledon adalah "cadangan makanan" bagi kecambah yang belum tumbuh daun.
 

Pertumbuhan primer pada tumbuhan dikotil

Perkecambahan pada tumbuhan dikotil disebut epigeal. Ketika sebuah biji akan menjadi kecambah, yang pertama kali tumbuh adalah radikula, yaitu bagian embrio yang akan menjadi akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil  dan merupakan struktur yang berasal dari akar embrionik.

Pada tumbuhan dikotil, kotiledon akan muncul ke permukaan tanah bersamaan dengan muculnya daun pertama. Kotiledon akan tetap menyuplai makanan sebelum tumbuhan tersebut mampu berfotosintesis. Lama-kelamaan, kotiledon akan mengkerut dan akhrinya jatuh.

Pada bagian atas tepatnya diatas kotiledon terdapat epikotil. Epikotil adalah bakal batang yang berasal dari tunas embrionik.


Pertumbuhan primer pada tumbuhan monokotil

Pada monokotil akan tumbuh koleoptil sebagai pelindung ujung bakal batang. Begitu koleoptil berhasil menembus tanah, maka dengan segera pucuk daun muncul menerobos koleoptil. Biji akan tetap di dalam tanah dan tetap menyuplai makanan untuk perkecambahan yang sedang tumbuh. Perkecambahan seperti ini disebut perkecambahan hipogeal.

Pertumbuhan kecambah

Pada ujung pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik. Jaringan meristem yang terletak di ujung akar akan membuat akar memanjang. Pada ujung akar terdapat tudung akar yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk mempermudah akar menembus tanah. Menurut Hopson, pada akar terdapat tiga daerah pertumbuhan, lihat gambar


Sel-sel pada pembelahan akan membelah secara mitosis sehingga selnya bertambah banyak. Sel daerah pemanjangan akan membentuk epidermis ke arah luar. Sel didaerah diferensiasi akan berdiferensiasi membentuk pembuluh angkut, epidermis, dan bulu-bulu akar.

Ujung pucuk akan berdiferensiasi menjadi epidermis, xilem, floem, korteks, dan empulur. Meristem di ujung daun dilindungi oleh primordium daun.

Pertumbuhan sekunder

Bagian yang berperan dalam pertumbuhan sekunder adalah kambium dan kambium gabus, sehingga pertumbuhan sekunder ini tidak berlaku bagi tumbuhan monokotil karena monokotil tidak memiliki kambium maupun kambium gabus. Kambium gabus disebut juga felogen. Kambium ke arah dalam akan membentuk pembeluh kayu yang disebut xilem, sedangkan ke arah luar akan membentuk pembuluh tapis yang disebut floem. Kambium yang tumbuh saling berlawanan arah ini disebut kambium intravaskular. Sel-sel parenkim yang berada di antara pembuluh lama-kelamaan akan menjadi kembium juga, namanya kambium intervaskular. Kedua kambium ini akan bersambungan hingga membentuk lingkaran. Perkembangan dari gabungan kedua kambium ini akan menjadi xilem sekunder dan floem sekunder sehingga batang menjadi besar. Lihat gambar



Lanjutkan Membaca

Macam-macam Pertumbuhan dan Perkembangan

Thursday, April 4, 2013 | 0 komentar

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran yang irreversible atau tidak dapat dikembalikan. Namun kadang terjadi pembalikan atau reversible, hal ini terjadi karena pengurangan jumlah sel yang mengakibatkan berkurangnya ukuran. Pada umumnya, pengurangan sel terjadi akibat keruasakan sel itu sendiri atau karena dediferensiasi sel. Suatu pertumbuhan bisa diketahui dengan bertambahnya ukuran suatu individu.

Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan. Makhluk hidup bisa dikatakan dewasa jika sudah mampu bereproduksi, atau alat reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Kedewasaan suatu individu hanya akan diketahui setelah mencapai usia terententu. Sebagai contoh, manusia sudah dikatakan dewasa jika tumbuh jakun pada laki-laki, atau tumbuh buah dada pada perempuan. Akan tetapi, selain sebuah proses menuju kedewasaan, perkembangan juga bisa dikatakan sebagai pertambahan kualitas. Contoh pertambahan kualitas seperti buah yang masak, atau bunga yang semakin mekar.

Ada dua macam pertumbuhan, yaitu pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan primer.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi ketika organisme masih dalam tahap embrionik. Pada tumbuhan berbiji, masa embrionik terjadi pada pertumbuhan tunas embrionik dan akar embrionik. Nantinya, tunas embrionik ini akan menjadi tunas dan daun, sedangkan akar embrionik akan menjadi akar.

Pertumbuhan sekunder adalah proses pertumbuhan setelah masa embrionik "berakhir", yaitu masa dimana suatu embrio sudah menjadi individu. Seperti biji kacang sudah menjadi kecambah kacang. Kecambah kacang ini kemudian tumbuh membesar dan semakin besar hingga akhirnya tua lalu mati. Fase inilah yang disebut dengan pertumbuhan primer, yaitu proses bertambahnya ukuran pada suatu organisme mulai dari kecambah hingga akhirnya mati.
Lanjutkan Membaca
 
Back to TOP
Artikel Terbaru Ridwantask :
Network : AdsenseCAMP | Eimimo
Copyright © 2012. RidwanTASK GO BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Mas Template
Proudly powered by Blogger