Kulkas Dari Sumtera Sabet Dua Penghargaan di Amerika

Friday, May 30, 2014 | 0 komentar

Selama ini kita mengenal pendingin di rumah-rumah dengan tenaga listrik, dan gas freon. Keduanya sama-sama berbahaya bagi lingkungan dan memiliki dampak bagi pemanasan global. Gas Freon sudah lama disebut-sebut sebagai salah satu bahan yang memicu terbentuknya lubang di lapisan ozon bumi. Sedangkan listrik, merupakan energi yang menghabiskan banyak bahan bakar fosil, sehingga hemat listrik adalah hemat energi.

Berbeda dengan kulkas yang diciptakan oleh anak-anak SMA di Sumatera ini. Kulkas buata mereka tidak memerlukan listrik, juga tidak tidak membutuhkan gas freon. Teknologi yang dikembangkan dua siswi ini mampu menurunkan suhu hingga 23 derajat celcius. Meskipun tidak mampu membekukan, tapi suhu ini cukup untuk mendinginkan dan mengawetkan buah-buahan. Bentuknya sederhanya, seperti kotak pada umumnya.

Berikut ini adalah kutipan berita selengkapnya.

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan, yaitu Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma, meraih dua penghargaan di Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 11-16 Mei 2014. Mereka melakukan penelitian dan pengembangan kulkas tanpa listrik dan tanpa freon.
Melalui karya ilmiah berjudul "Green Refrigerant Box", Muhtaza dan Anjani sukses meraih penghargaan Development Focus Award dan hadiah senilai 10.000 dollar AS dari US Agency for International Development (USAID). Mereka juga meraih Penghargaan Ketiga senilai 1.000 dollar AS di kategori Engineering: Materials & Bioengineering.
Karya ilmiah kulkas tanpa listrik dan freon ini fokus pada pemanfaatan kayu gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin buah dan sayur.
Dengan teknologi yang dikembangkan Muhtaza dan Anjani, suhu awal 28 derajat celsius di kulkas tanpa listrik dan freon ini mampu turun menjadi 5,5 derajat celsius dalam waktu 2 jam 20 menit.
Ide mengembangkan teknologi tersebut didasari atas potensi sumber daya alam buah-buahan dan sayur-sayuran di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Namun, daerah itu memiliki masalah yang berkaitan dengan listrik.
Intel selaku pihak yang membawa teknologi Muhtaza dan Anjani ke Intel ISEF 2014 percaya bahwa generasi muda adalah kunci untuk mengembangkan inovasi. Muhtaza dan Anjani diharapkan bisa menjadi inspirasi siswa lain untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika sebagai dasar untuk kreativitas.
“Dunia membutuhkan lebih banyak ilmuwan, kreator, dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi tantangan global,” kata Director Public Affairs Intel Indonesia, Deva Rachman.
Intel ISEF tahun ini diikuti oleh lebih dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
Selain pemenang utama, lebih dari 500 finalis menerima penghargaan dan hadiah untuk penelitian inovatif mereka, termasuk 17 pemenang Best of Category, yang masing-masing menerima hadiah sebesar 5.000 dollar AS. Intel Foundation juga memberikan hibah senilai 1.000 dollar AS untuk masing-masing sekolah dari pemenang dan kompetisi lokal yang mereka wakili.
Selain itu, Intel Foundation juga memilih sejumlah siswa yang mendapatkan penghargaan untuk menghadiri kompetisi sains selama 11 hari di Tiongkok. Mereka berkesempatan berbicara dengan para peneliti Intel di Shanghai dan mengunjungi Pusat Penelitian Panda di Chengdu.
Menarik bukan?!
Lanjutkan Membaca

Cara Mudah Agar Tidak Kecanduan Kopi Lagi

Thursday, May 29, 2014 | 0 komentar

Kopi dikenal sebagai minuman yang dengan tinggi kafein, dan digolongkan kedalam minuman berenergi karena sangat bermanfaat dalam meningkatkan hormon adrenal dalam tubuh. Tapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, tentu sangat berbahaya bagi tubuh. Kopi dikenal bisa menimbulkan serangan jantung, darah tinggi, penyakit maag, dan masih banyak lagi.

Tapi mungkinkah kita berhenti minum kopi, sementara kita sudah jadi pecandu kopi seumur hidup???

Berikut adalah 7 cara ampuh berhenti minum kopi bagi yang sudah terlanjur kecanduan ngopi.

Minum Teh

Meskipun sama-sama mengandung kafein, tapi teh lebih sehat daripada kopi. Teh bisa dijadikan alternatif agar Anda tidak minum kopi. Teh yang direkomendasikan adalah teh hijau, karena teh hijau ini memiliki antioksidan yang baik bagi jantung.

Banyak minum air putih

Karena kopi bisa menyebabkan dehidrasi, banyak minum air putih adalah solusinya.

Lakukan secara bertahap

Langsung meninggalkan sesuatu yang sudah jadi kebiasaan itu tidaklah mudah. Sehingga untuk meninggalkan kecanduan terhadap kopi pun harus dilakukan secara bertahap. Jadi jika biasanya minum kopi 3-5 cangkir sehari, kurangi jadi 1-3 cangkir sehari.

Tidur Cukup

Jika alasan Anda minum kopi adalah karena merasa ngantuk dan kurang berenergi, sebaikanya tambah porsi tidur Anda sesuai kebutuhan.

Konsumsi Cemilan Sehat

Kadar gula rendah juga bisa menyebabkan kantuk, dan memicu untuk ngopi. Gantikan kopi dengan cemilan sehat. Dan Anda tidak akan ngantuk ketika menngunyah.

Olahraga

Sirkulasi darah Anda akan membaik ketika Anda berolahraga. Dan ketika hal ini terjadi, maka Anda pun akan tergugah untuk menghentikan kecanduan Anda atas kopi.

Konsumsi Vitamin C

Mengonsumsi banyak vitamin C seperti buah beri, melon, dan lemon mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan dapat membersihkan tubuh Anda dari racun. Hal ini akan membantu Anda menghentikan kecanduan atas kopi.

Masihkah ada alasan untuk terus ngopi???
sumber
Lanjutkan Membaca

Mengetahui Kepribadian Seseorang Berdasarkan Makanannnya

Monday, May 26, 2014 | 0 komentar

Menurut Dr. Alan Hirsch, kepribadian seseorang berpengaruh terhadap pilihan makanannya. Sehingga kepribadian seseorang itu bisa dikenali dari makanan yang disukainya. Beberapa peneleitian menunjukan bahawa ternyata ada hubungan antara makanan dengan kepribadian seseorang. Namun ita tidak bisa 100% yakin bahwa hasil penelitian mereka akurat.

Berikut ini adalah 7 jenis makanan yang berdasarkan kepribadian seseorang.

1. Makanan Manis

Orang yang suka memakan makanan yang manis-manis biasanya suka menolong. Makanan yang manis-manis seperti cokelat, cake, es krim, dan puding.

Sebuah studi yang dilakukan oleh North Dakota State University dan Gettysburg College juga menemukan bukti bahwa orang-orang yang sering mengonsumsi makanan manis cenderung lebih mudah berkompromi dan menyetujui suatu pendapat. Dengan kata lain para penyuka manis bukan termasuk pribadi yang keras kepala.

2. Makanan Rasa Cokelat

Menurut Dr. Alan Hirsch, Orang-orang yang menyukai dark chocolate yang bercitarasa pekat dan sedikit pahit adalah pribadi yang cocok dengan kehidupan sosial. Mereka mudah bergaul dan sangat cocok dengan kerja tim.

Tapi penggemar coklat susu cenderung penyendiri. Dia lebih suka mengerjakan berbagai kegiatan seorang diri. Biasnya tidak banyak bicara dan introspektif.

3. Makanan Asin dan Gurih

Tidak ada referensi dokter atau peneliti mana yang melakukan penelitian terhadapat rasa asin dan gurih. Mereka yang menyukai asin dan gurih adalah orang-orang yang menganut prinsip "go with the flow". Mereka lebih memilih "tergantung takdir" dalam menjalani hidup. Mereka tidak membuat rencana terlalu rumit. Tapi mereka menjalani hari demi hari dengan spontanitas dan melihat petualangan apa yang ditawarkan hari esok.

4. Makanan Pedas dan Berbumbu

Penn State sempat melakukan penelitian mengenai hal ini dengan objek para siswa di sana. Hasil yang mereka temukan, sebagian besar siswa yang menyukai kegiatan penuh tantangan adalah mereka yang menyukai makanan pedas. Orang yang menyukai makanan pedas atau berbumbu tajam seperti makanan Asia dan Meksiko adalah orang-orang yang berani mengambil risiko. Walaupun cenderung menyukai segala hal yang berisiko, para penyuka pedas juga termasuk orang-orang yang fokus dalam mengatur segala aspek dalam hidup mereka.

5. Daging

Menurut para peneliti di Monell Chemical Senses Center, makanan yang tinggi protein dan lemak seperti steak, bacon, dan ayam goreng meningkatkan hasrat seseorang akan interaksi sosial. Karena itulah mereka yang menyukai jenis masakan berdaging biasanya membutuhkan interaksi sosial yang berkualitas dengan keluarga dan teman-teman untuk membuat mereka merasa puas dengan hidup mereka.

7. Makanan bercitarasa pahit

Para peneliti di City University of New York menemukan bukti bahwa rasa pahit berhubungan erat dengan ketegasan dalam mengambil keputusan. Setelah diberikan makanan bercitarasa pahit seperti kopi dan minuman beralkohol, mayoritas kelompok yang menjadi objek penelitian menunjukkan penilaian yang lebih tegas terhadap berbagai skenario kasus yang diajukan.

Karena itulah orang-orang yang terbiasa meminum kopi dan minuman alkohol setiap hari biasanya memiliki kepribadian yang tegas dan to the point. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah setengah-setengah dalam memutuskan dan mengerjakan sesuatu.

6. Makanan Asin dan Manis

Orang-orang yang menyukai makanan dengan perpaduan rasa asin dan manis adalah tipe orang yang suka sendiri. Mereka termasuk jenis yang introvert atau berkepribadian tertutup. Tetapi jangan salah, pecinta makanan seperti ini juga termasuk orang yang memiliki kreativitas tinggi. Mereka biasanya memiliki gagasan yang unik dan tak biasa dalam berbagai hal.

sumber
Lanjutkan Membaca

Tanda-tanda Orang yang Belum Siap Menikah

Friday, May 23, 2014 | 0 komentar

Menikah adalah yang sangat "sakral" dalam hidup manusia. Diamana sepasang manusia akan sepakat menjalani hidup bersama, baik itu susah atau pun senang. Pernikahna juga merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh sepasang kekasih. Dan yang sangat diharapkan bagi orang-orang yang (maaf) tidak laku.

Namun tidak jarang orang yang menganggap pernikahan hanyalah masalah usia. Dimana usia dijadikan patokan bahwa seseorang sudah pantas untuk menikah. Namun pada dasarnya, manusia punya naluri, keninginan, harapan, dan emosi. Yang tentunya pernikahan juga melibatkan semua itu. Karena menjalani kehidupan berkeluarga itu perlu "kedewasaan yang cukup".

Untuk mengetahui apa seseorang sudah siap menikah untuk tidak, mungkin Anda bisa mengajak orang tersebut ngobrol, atau ajak kekasih Anda ngobrol seputar topik-topik dibawah ini, dan bagamaimana responnya, akan memberikan jawaban kepada Anda tentang kesiapa orang tersebut apakah orang tersebut sudah siap untuk menikah atau belum?

Takut Berkomitmen

Ketakutan berkomitmen adalah tanda pertama bahwa seseorang belum siap menikah. Tak mungkin pernikahan bisa terjadi tanpa dilandasi komitmen. Jika pasangan yang tak bisa berkomitmen, jangan dipaksa.

Masih Terlalu Memikirkan Cara

Seseorang dianggap belum siap menikah jika ternyata masih memikirkan perayaannya saja. Padalah pernikahan bukan hanya perayaan semata, melainkan jalan hidup ke depannya bagaimana? Tentunya harus dipikirkan dengan matang jauh sebelum pernikahan "digelar".

Tidak Bisa Saling Percaya Dengan Pasangan

Mungkin seseorang atau Anda sendiri sudah memiliki pasangan yang sudah bertahun-tahun menjalin hubungan. Tapi dalam kesehariannya selalu ada konflik hanya karena tidak bisa percaya kepada pasangan itu sendiri. Bayangkan, bagaimana bisa hidup bersama dengan orang yang tak bisa saling percaya.

Tidak Mau Berkompromi

Jika seseorang masih terlalu perfeksionis, belum mau berkompromi dengan seseorang atau rela melakoni titik tengah, tandanya belum siap menikah. Pernikahan penuh kompromi, termasuk soal prinsip hidup.

Mimpi yang Terlalu Tinggi

Pernikahan menuntut keluarga menjadi prioritas dalam hidup. Jika seseorang masih punya impian tinggi yang menjadi prioritas utama ketimbang suami, istri, atau anak, artinya belum siap menikah. 

Terlalu Sibuk dengan Pekerjaan

Baik untuk pria maupun wanita, keluarga seharusnya seimbang dengan karier. Apabila seseorang masih terlalu mementingkan pekerjaan, sibuk di kantor dari pagi hingga malam, mungkin dia belum tertarik untuk menikah.

Masih ingin menikmati kesendirian

Sendiri bisa menjadi candu yang nikmat jika sudah terlalu lama dilakoni. Jika seseorang lebih suka makan sendiri, menonton film sendiri, dan sebagainya. Berarti dia belum siap berbagi hidup dengan orang lain.

Egois

Saat masih lajang, tiap orang punya zonanya masing-masing. Apabila itu masih dipertahankan meski sudah memiliki pasangan, artinya dia belum siap bersama orang lain. Apalagi harus menikah.

Tidak Bisa Bertanggungjawab

Jangan berpikir pernikahan hanya sekadar berbagi cinta dengan orang lain. Pernikahan memikul tanggung jawab yang besar, baik sebagai suami maupun istri.

Tidak mau punya anak atau tidak suka anak

Sejatinya, anak merupakan anugerah terindah dalam pernikahan. Apabila seseorang tak suka anak-anak dan selalu menganggap mereka merepotkan, bisa jadi belum siap untuk sebuah pernikahan.


Lanjutkan Membaca
 
Back to TOP
Artikel Terbaru Ridwantask :
Network : AdsenseCAMP | Eimimo
Copyright © 2012. RidwanTASK GO BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Mas Template
Proudly powered by Blogger