Gelombang dalam Fisika

Sunday, March 31, 2013 | 0 komentar

Dalam ilmu fisika, gelombang merupakan perambatan getaran yang tidak disertai dengan perpindahan medium. Partikel-partikel yang dilalui gelombang hanya hanya bergerak naik turun pada titik setimbangnya. Jadi, gelombang tidak memindahkan partikel-partikel yang dilaluinya, melainkan memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain.

Pada gelombang terdapat istilah-istilah yang membantu kita untuk mengetahui informasi tentang suatu gelombang. Istilah-istilah tersebut antara lain:

Panjang Gelombang
Panjang Gelombang (λ, dibaca:lambda), adalah jarak satu puncak dan satu gelombang: (klik gambar agar lebih jelas). Jarak gelombang bisa diwakili oleh A-C, B-D, C-E, dan D-F. Sedangkan A-B, B-C, C-D, D-E, dan E-F merupakan jarak setengah gelombang.
 
Panjang gelombang bisa diketahui dari perbandingan jarak terhadap jumlah gelombang, secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

∆s/n

dimana ∆s adalah jarak yang ditempuh gelombang dan n adalah jumlah gelombang pada jarak tersebut.

Periode dan frekuensi Gelombang
Periode gelombang (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu gelombang. Periode gelombang bisa ditemukan dengan rumus
T=1/f
dengan satuan sekon (s)


Frekuensi (f) adalah banyak gelombang yang melewati suatu titik dalam satuan waktu. Frekuensi gelombang bisa ditemukan dengan rumus
f=n/t
dengan satuan Hertz (Hz)
dimana f adalah frekuensi, n adalah jumlah gelombang, dan t adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jumlah gelombang.

Persamaan antara Periode dan Frekuensi adalah:
f=1/T
Cepat rambat gelombang (v)
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu detik (satu sekon). Cepat rambat gelombang merupakan jarak per waktu, rumus cepat rambat gelombang dituliskan seperti ini:
v = ∆s/∆t = λ/T
satuannya adalah m/s
Cepat rambat gelombang juga bisa ditemukan dengan rumus ini :
v = λ.f

Perlu diketahi bahwa peulisan lambang waktu dengan periode memang berbeda, waktu ditunjukan dengan huruf te kecil (t) sedangkan periode ditunjukan dengan huruf te besar/kapital (T)
Lanjutkan Membaca

Bukti-bukti Terjadinya Evolusi

Saturday, March 30, 2013 | 0 komentar


Evolusi adalah perubahan sifat-sifat suatu individu dari generasi ke generasi. Pada dasarnya, perubahan sifat ini adalah gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup. Ketika suatu organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat-sifat baru ini bisa diperoleh dari mutasi gen, atau transfer gen antar populasi atau transfer gen antar spesies.

Bukti-bukti terjadinya evolusi bisa dilihat dari keanekaragaman makhluk hidup. Dibawah ini adalah beberapa bukti kuat terjadinya evolusi.

Variasi dalam satu spesies
Contoh sederhana tentang variasi dalam suatu spesies adalah keanekaragaman jenis hewan tertentu, seperti keanekaragaman jenis kucing, jenis ayam, dan lain sebagainya. Bahkan, keanekaragaman bentuk wajah manusia juga bisa dikatakan sebagai variasi dalam satu spesies, karena dua orang yang kembar sekalipun masih ada faktor yang bisa dibedakan.
 
Fosil
Secara sederhana, fosil adalah bagian individu yang terawetkan dalam batuan sedimen. Salahsatu alasan mengapa fosil bisa dijadikan bukti terjadinya evolusi adalah bahwa fosil mampun menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu. Cara menggunakan fosil untuk membuktikan terjadinya evolusi adalah dengan uji pelapukan radioaktif. Dengan cara ini, umur suatu fosil bisa diketahui, lalu disusun berdasarkan umur, dimulai dari fosil yang paling tua. Semakin banyak fosil yang ditemukan, berarti semakin banyak pula "mata rantai" yang terisi. Namun, ditemukannya fosil baru memungkinkan evolusi suatu spesies semakin kuat, atau malah terbantahkan.

Kemiripan Susunan Biokimia
Yang dimaksud dengan susunan biokimia adalah segmen-segmen penyusun DNA yang disebut gen. Segmen-segmen ini mengandung kode-kode kimia untuk membentuk protein dengan berikatan dengan asam amino tertentu dengan urutan yang spesifik. Semua jenis protein dalam makhluk hidup hanya disusun oleh 20 jenis asam amino. Kode DNA merupakan bahasa yang sederhana untuk membentuk semua makhluk hidup, ini menjadi dasar kesatuan kehidupan molekular.

Perbandingan Anatomi
Perbandingan anatomi adalah evolusi jika dilihat dari bentuk tubuh dan fungsinya. Hanya ada dua hal yang dibandingkan berdasarkan anatomi, yaitu Homologi dan Analogi.
Perbandingan Anatomi Homologi merupakan perbandingan yang mengacu pada struktur tubuh atau bagian tubuh, seperti tangan pada manusia, dan sayap pada burung. Kedua organ tersebut memiliki asal yang sama, tetapi berevolusi menjadi bentuk yang berbeda sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan.
Sedangkan Perbandinga Anatomi Analogi adalah kesamaan fungsi tetapi dengan struktur yang berbeda. Hal ini ditunjukan oleh bentuk sayap setiap individu terbang, atau bentuk tangan setiap primata.

Perbandingan Embrio
Bentuk embrio sebagai bukti terjadinya evolusi ditemukan setelah ditemukannya pencitraan terhadap embrio berbagai makhluk hidup. Pada gambar di bawah ini terlihat perkembangan tiga embrio makhluk hidup yang berbeda hingga dewasa. Empat fase pertama menunjukan bentuk yang sama dan selanjutnya berkembang menjadi bentuk yang lain sesuai dengan sifat-sifat yang diwariskan induknya.
Lanjutkan Membaca

Alasan bse.kemdiknas.go.id Tidak Bisa Dikunjungi

Wednesday, March 27, 2013 | 0 komentar

Beberapa waktu lalu saya pernah berbagi tentang cara mendownload buku dari bse.kemdiknas.go.id, dan sepertinya trik ini sudah tidak berlaku lagi. Alasnnya, bse.kemdiknas.go.id sudah tidak ada sekalipun situs kemdiknas.go.id masih bisa dikunjungi. Sebagai penggantinya, kita bisa menggunakan bse.kemdikbud.go.id. Tentang cara download buku dari kemdikbud, sama persis dengan cara download buku dari bse.kemdiknas.go.id.

Alasan digantinya situs buku BSE gratis ini sepertinya berkaitan dengan dibentuknya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden RI. Berdasarkan artikel yang saya baca di www.kopertis12.or.id, sejak tanggal 19 Oktober 2011. Kemdiknas (Kementrian Pendidikan Nasional) berubah menjadi Kemdikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan). Sekarang, Kemdiknas menangani urusan kebudayaan

Urusan kebudayaan yang semula ada pada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) berpindah ke Kemdiknas. Kembudpar sendiri berganti nama menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Perubahan nama ini secara struktural disertai dengan penambahan Direktorat Jenderal Kebudayaan berikut unit-unit kerja di bawahnya.

Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh menteri-menteri negara yang membidangi urusan tertentu di bidang pemerintahan; sesuai ketentuan pasal 17 butir (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang yaitu yang kita kenal dengan  UU no. 39 tahun 2008

Semua perubahan ini diatur dalam UUD RI 1945 Pasal 17, UU RI no. 39 Tahun 2008 tentang Kementrian Negara pasal 1 butir (2), Peraturan Presiden no. 77 Tahun 2011.

Info lebih lanjut bisa dilihat disini
Lanjutkan Membaca

Cara menggunakan Mikroskop

Sunday, March 24, 2013 | 0 komentar

Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar. Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjjang. Contohnya seperti mikroorganisme, bakteri, virus, hewan bersel satu, dan lain-lain.

Kata Mikroskop sendiri berasal dari bahasa Yunani, micros yang berarti kecil, dan scopein yang berarti melihat.

Bagian-bagian Mikroskop

  1. Lensa Objektif; adalah lensa yang menghadap ke preparat atau benda yang akan diteliti. Berfungsi untuk memperbesar bayangan preparat. perbesaran yag tersedian adalah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali.
  2. Revolver atau pemutar lensa; Merupakan alat yang digunakan untuk memutar lensa objektif. Alat ini dapat diputar-putar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang sesuai.
  3. Lensa okuler; adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita. Berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia adalah 5 kali, 10 kali, dan 12,5 kali.
  4. Tubus okuler (tabung); merupakan penghubung lensa okuler dengan revolver dan lensa objektif
  5. Kaca atau Cermin; merupakan bagian alat penerang yang berfungsi menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah kondensor.
  6. Kondensor; berfungsi untuk memusatkan cahaya pada preparat yang kita amati
  7. Diafragma; merupakan bagian yang dapat mengatur banyak dan sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian iini dapat dibuka dan ditutup
  8. Kaki; alas penyangga mikroskop yang berbentuk seperti tapal kuda.
  9. Penyangga, merupakan bagian yang menghubungkan dasar dengan bagian mikroskop
  10. Lengan mikroskop, merupakan bagian yang digunaka untuk memegang mikroskop
  11. Meja benda; merupakan tempat untuk meletakan preparat. Pada bagian tengahnya terdapat lubang yang berfungsi untuk memasukan cahaya dari kondensor
  12. Penjepit; digunakan untuk menjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser
  13. Makrometer atau pengatur kasar; menggerakan lensa naik turun dengan cepat
  14. Mikrometer atau pengatur halus; menggerakan lensa naik turun secara perlahan-lahan;

Cara menggunakan mikroskop

  1. Peganglah lengan mikroskop dengan salahsatu tangan dan tangan lainnya menyangga kaki mikroskop. Letakan mikroskop di meja pengamatan dengan bagian lengan tepat dihadapanmu. Bersihkan lensa dan cermin menggunakan tisu lalu pasang lensa okuler dengan perbesaran lemah
  2. Untuk mendapatkan medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga diperoleh perbesaran terkecil yang searah dengan lensa okuler dan tubuh okuler
  3. Putar mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda lain.
  4. Letakan preparat yang akan di amati di atas meja, jepitlah dengan penjepit agar cahaya yang terkumpul menembus kaca benda.
  5. Mecanri fokus; ada dua cara mencari fokus, yaitu:
    • Perbesaran lemah, perbesaran lemah adalah perpaduan antara lensa okuler dan lensa objektif yang masing-masing menggunakan perbesaran terkecil. Atur lensa okuler dan lensa objektif sedekat mungkin dengan preparat menggunkan makrometer.
    • Perbesaran kuat, merupakan perbesaran yang dihasilkan dari perpaduan antara lensa okuler dan lensa objektif dengan perbesaran tertinggi.
    • Nilai perbesaran yang didapat adalah hasil kali antara perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Jadi, jika lensa okuler dengan perbesaran 10, dan lensa objektif dengan perbesaran 5, maka nilai perbesarannya adalah 10 x 5 = 50
  6. Setelah pengamatan selesai, bersihkan lensa objektif dengan menggunakan xylol
sumber: Biologi 1 oleh Ali Sulistyorini
Lanjutkan Membaca

Situs Batu Tulis Naga Jabranti

| 0 komentar

Batu tulis ini tidak memberikan pesan tertulis berupa huruf-huruf kuno, melainkan sebuah ukiran berbentuk naga. Selain naga, ada juga ukiran berbentuk sosok manusia berambut gundul dan tangannya memegang ekor naga.

Batu tulis ini ditemukan di Gunung Tilu, Dusun Banjaran, Desa Jabranti, Kecamatan Karangkencana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Merupakan perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Penduduk setempat sudah lama mengetahui situs tersebut, tapi mereka tidak melakukan penelitian, "kunjungan" pun hanya dilakukan oleh orang-orang yang hendak bertapa, atau mencari pesugihan. Pahatan naga ini diperkirakan sudah muncul sejak jaman prasejarah, karena dipahat pada bongkahan batu utuh tanpa mengubah bentuk aslinya. Meskipun begitu, pahatan bergambar naga bukan merupakan ciri khas "karya" manusia prasejarah.

Menurut Ali Akbar yang merupakan Arkeolog dari Universitas Indonesia, ukiran tersebut dibuat oleh orang Sunda kuno sekitar abad 14 - 15 masehi. Ali sendiri masih bingung, apakah ukiran itu membentuk naga atau ular besar? Pada gambar ini Ali tidak menemukan "kaki" seperti bentuk naga pada umumnya. Menurut Ali, orang sunda kuno tidak mengenal naga, tapi ular besar sebagai simbol kesuburan. Jika batu tulis ini benar-benar naga, maka batu tulis itu akan menjadi peninggalan berbentuk naga pertama di Jawa Barat.

Situs ini terletak di ketinggian 1300 meter DPL (Diatas Permukaan Laut). Mengacu pada letaknya di ketinggian, Ali Akbar menduga bahwa pada masa megalitikum tempat ini digunakan untuk tempat pemujaan arwah leluhur. Pada masa Sunda kuno, tempat ini berubah menjadi tempat para resi dan pendeta menyepi dan melepaskan diri dari agama Hindu dan Budha yang merupakan dua agama utama pada masa itu.

Temuan ini diteliti lebih lanjut oleh MARI (Masyarakat Arkeolog Indonesia). MARI sendiri sudah mempunyai website resmi http://www.mariarkeologi.org/. Jadi bagi siapapun yang ingin melaporkan situs denga potensi prasejarah bisa dikirim ke website tersebut.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/
Lanjutkan Membaca

Peta awal alam semesta ketika masih berumur 380.000 tahun

| 0 komentar

Peta ini diambil oleh pewasat ruang angkasa milik Badan Antariksa Eropa (ESA: European Space Agency) yang bernama Planck. Hasil pencitraan plank menunjukan kondisi alam semesta ketika masih berumur 380.000 tahun. Pada masa itu, bintang dan galaksi masih belum terbetuk, keadaan alam semesta masih berupa lautan luas atom dan radiasi, lalu atom-atom bersatu membantuk gumpalan yang pada akhirnya akan menjadi galaksi dan bintang.


Gelombang Mikro Cahaya
Planck menggambarkan kondisi awal alam semesta ini hanya terdiri dari gumpalan-gumpalan gelombang mikro yang bercahaya. Suhunya sekitar -270 derajat celcius, kondisi ini disebut anisotropi dan cukup untuk mengalami proses menjadi alam semesta.

Energi Gelap
Data itu akan digunakan untuk mengungkap teka teki partikel yang hampir tidak berinteraksi dengan atom normal. Para ilmuwan masih mengumpulkan bukti apa yang disebut materi gelap.

Terlebih, asumsi para astronom terhadap ekspansi alam semesta meleset. Mereka mengharapkan ekspansi alam semesta melambat, tapi kenyataannya malah mengalami percepatan.

Percepatan tersebut menunjukkan beberapa bentuk eksotis energi yang melingkupi semua ruang angkasa, gravitasi luar biasa pada skala terbesar. Astronom menyebutnya sebagai energi gelap.

Materi gelap dan energi gelap dikalkulasikan membentuk 96 persen dari struktur alam semesta. Dengan demikian, astronom belum memahami terbuat dari apakah komposisi mayoritas alam semesta tersebut.

Misteri Planck yang lain akan menyelidiki inflasi, sebuah hipotesis alam semesta yang mengalami ekspansi bencana sepersekian detik setelah Big Bang.

Ledakan dahsyat ini meratakan seluruh materi di alam semesta dan menjelaskan mengapa suhu anisotropi gelombang mikro sangat kecil.

sumber :http://teknologi.news.viva.co.id
Lanjutkan Membaca

10 Fakta Menarik Tentang Bulan

Monday, March 18, 2013 | 0 komentar

Bulan adalah satelit bumi, penerang kedua setelah matahari. Ternyata ada 10 fakta menarik tentang bulan, beberapa diantaranya bertentangan dengan teori yang sudah ada, dan sebagian lagi adalah sesuatu yang sulit dipercaya.

  1. Tentang cara bulan terbentuk
    Menurut beberapa teori, bulan terbentuk ketika batu seukuran palent mars menabrak bumi pada 4,5 miliar tahun yang lalu
     
  2. Bulan terkunci pada orbitnya
    Hal yang paling menarik adalah bumi dan bulan ternyata sama-sama berputar pada orbitnya, bagaimana itu bisa terjadi?

    Dahulu kala, efek gravitasi Bumi yang melamban membuat rotasi bulan tetap pada porosnya. Setelah rotasi bulan melamban sesuai dengan orbitnya (waktu yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi) maka rotasi bulan menjadi stabil.

    Bagaimana dengan fase regular bulan yang terlihat di Bumi? Bulan selalu mengorbiti Bumi. Satelit itu menghabiskan sebagian waktunya mengelilingi Bumi dan matahari. Saat berada jarak terjauh dari bumi, ini dinamakan bulan mati, dan ia hanya terlihat sisi gelapnya saja.

    Sementara ketika Bumi berada hampir segaris di antara matahari dan bulan, maka seluruh permukaan bulan akan diterangi matahari. Ini dinamakan bulan purnama.

    Sedangkan, posisi bulan berada di sisi samping Bumi dan matahari, maka hanya sepotong cahaya matahari akan menerangi bulan. Ini yang membentuk bulan sabit.
     
  3. Ada pohon di bulan
    Pada tahun 1971, Apollo 14 mendarat di bulan dengan membawa tiga astronot, yaitu Stuart Roosa, Alan Shepard, dan Edgar Mitchell. Rossa pun mengambil sekelompok benih yang ada di bulan dan menanamnya di Bumi. Hasilnya, 400 benih tumbuh di Bumi dan diberi nama Pohon Bulan.
     
  4. Bulan adalah saudara bumi
    Pada tahun 1999, para peneliti menemukan asteroid yang bernama Cruithne dengan lebar 5 kilometer. Asteroid itu terjebak dalam cengkeraman gravitasi Bumi. Ini malah lebih tepat disebut satelit Bumi. Asteroid ini membutuhkan waktu 770 tahun untuk mengelilingi Bumi dan akan tetap mengelilingi bumi selama 5000 tahun lagi.
     
  5. Dibulan banyak kawah
    Kawah yang terbentuk dari tumbukan 4,1-3,8 miliar tahun yang lalu belum hilang hingga saat ini, karena di bulan tidak ada gempa maupun atau hal lain yang bisa mengubah "formasi" pasir di bulan.
     
  6. Bulan berbentuk seperti telur
    Bentuk bulan tidak bulat seperti bola, tapi lebih menyerupai telur. Saat Anda mengelilingi bulan, ketika berada di permukaan yang kecil itu berarti Anda berada di ujung bulan. Selain itu, bulan juga tidak ada pusat geometris.
     
  7. Di bulan juga ada gempa
    Ternyata, bulan tidak benar-benar mati secara geologis. Gempa kecil ternyata terjadi di bulan. Diduga gempa ini disebabkan oleh gravitasi Bumi.

    Para peneliti memperkirakan bahwa bulan memiliki inti panas sama sepeti Bumi. Dari data pesawat luar angkasa NASA Lunar Prospector yang mendarat di bulan, menemukan bahwa inti bulan ternyata sangat kecil, besarnya antara 2-4 persen dari massa bulan.
     
  8. Apakah bulan bisa disebut planet?
    Ukuran bulan lebih besar dari Pluto, ukurannya kira-kira seperempat dari Bumi. Beberapa peneliti berpikir bahwa bulan lebih seperti sebuah planet, mengacu pada adanya kesamaan sistem orbit pada bulan dan Bumi. Bulan dan bumi sering disebut sebagai planet ganda.
     
  9. Bulan mempengaruhi air laut
    Gravitasi bulan telah menarik lautan di Bumi. Air pasang terjadi ketika Bumi berputar di bawah bulan. Pasang naik menyebabkan gelombang yang sangat tinggi dan pasang surut membuat gelombang menjadi sangat rendah. Salah satunya adalah pasang laut purnama yang terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Situasi ini terjadi ketika Bumi, bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus.

    Selain itu, tarik menarik gravitasi antara Bumi dan bulan juga  menyebabkan melambatnya rotasi Bumi, sekitar 1,5 milidetik setiap abadnya.
     
  10. Bulan menjauhi bumi setiap tahunnya
    Setiap tahunnya, bulan bergeser sejauh 3,8 sentimeter lebih tinggi dari orbitnya. Para peneliti mengatakan, ketika awal terbentuknya bulan, jaraknya dengan Bumi hanya sejauh 22.530 kilometer. Saat ini, jarak antara bulan dan Bumi sudah mencapai 450.000 kilometer. Jika gravitasi Bumi sudah tidak terlalu kuat, suatu hari nanti, bulan akan meninggalkan Bumi.
Bulan adalah satelit bumi, bulan adalah tetangga bumi, bulan adalah kembaran bumi, bulan adalah sebuah planet, mana yang benar? Bumi dan bulan adalah pasangat yang tidak akan terpisahkan meski lambat laun, bulan semakin menjauh dari bumi.
Lanjutkan Membaca

Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Sunday, March 17, 2013 | 0 komentar

Penelitian ilmiah merupakan penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam menemukan fakta dan prinsip-prinsip. Menggunakan metode berpikir secara deduktif dan induktif. Berfikir secara deduktif terdapat pada pembuatan hipotesis. Berfikir secara induktif terdapat pada penarikan kesimpulan. Hal-hal yang harus dilakukan seorang peneliti adalah merencanakan penelitian, melakukan penelitian, mengomunikasikan penelitian, dan bersikap ilmiah.

MERENCANAKAN PENELITIAN ILMIAH
  1. Menetapkan bentuk penelitian
    Ada dua bentuk penelitian yaitu:
    • Aspek Tujuan
      • Penelitian Dasar, yaitu penelitian yang mengarah pada perluasan ilmu
      • penelitian terapan, yaitu penelitian yang mengarah pada pemecahan masalah dan untuk mendapatkan manfaat bagi masyarakat
         
    • Aspek Metode
      • Penelitian Deskriptif (penelitian praeksperimen)
        Melakukan eksplorasi untuk menggambarkan suatu objek tertentu secara jelas dan sistematis, tujuannya adalah untuk medeskripsikan gejala yang berlaku berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan.
         
      • Penelitian Sejarah
        Memfokuskan pencarian informasi dengan melakukan wawancara dengan para pelaku sejarah
         
      • Penelitian Survei
        Disebut juga sebagai penelitian normatif atau penelitian status. Dilakukan dengan menggunakan variabel yang luas sebagai bentuk awal penelitian. Mengembangkan eksplorasi objek dan melakukan klasifikasi terhadap masalah yang akan dipecahkan.
         
      • Penelitian Eksperimen
        Dilakukan dengan cara mengontrol, memanipulasi, observasi, membagi objek menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
     
  2. Merumuskan tujuan penelitian
    Ada dua macam tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh informasi baru dan mengembangkan dan menjelaskan teori yang sudah ada.
     
  3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
    Mengidentifikasi dan merumuskan masalah harus mempertimbangkan arah dari objek penelitian dan arah calon peneliti. Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah masalah tersebut bisa diteliti atau tidak?
     
  4. Studi Kepustakaan
    Studi kepustakaan merupakan sumber referensi dalam melakukan suatu penelitian. Hal ini bisa berupa jurnal penelitian, buku, surat kabar dan majalah, atau internet, dan lain-lain...
     
  5. Menyusun Hipotesis
    Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapi. Ada dua jenis hipotesis yaitu, hipotesis kerja atau hipotesis alternatif, dan hipotesis nol.
     
  6. Menetapkan Variabel
    Ada dua jenis variabel, yaitu variabel terikat, dan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
     
  7. Pemilihan Instrument (Alat) Untuk Memperoleh Data
    Alat yang akan digunakan harus disesuaikan dengan variabel yang ada.


MELAKSANAKAN PENELITIAN
Merupakan langkah pengujian hipotesis yang terdiri dari:
  1. Taraf Perlakuan
    Pertama kalinya melakukan penelitian, lakukan berdasarkan perencanaan penelitian ilmiah.
  2. Pengendalian Faktor Lain
    Disebut juga variabel kontrol, merupakan variabel yang dibuat sama.
  3. Pengulangan
    Dilakukan untuk menanggulangi kesalahan-kesalahan yang tidak kita ketahui. Penelitian akan dianggap cukup jika setidaknya sudah melakukan lima kali penelitian dengan langkah-langkah yang sama.
  4. Pengukuran
    Hasil pengukuran akan digunakan untuk analisis data.

MENGOMUNIKASIKAN HASIL PENELITIAN
  1. Menganalisis Data
    Biasanya dilakukan dengan menggunakan uji statistik. Secara sederhana bisa dilakukan dengan mencatat rata-rata dari setiap percobaan
  2. Menarik Kesimpulan
    Penarikan kesimpulan bisa didasarkan pada studi kepustakaan. Penarikan kesimpulan akan menjadi jawaban atas diterima atau tidaknya sebuah hipotesis.
  3. Mempublikasikan Hasil
    Mempublikasikan hasil bisa dilakukan di berbagai media cetak maupun media elektronik...

BERSIKAP ILMIAH
Seorang peneliti, harus memapu melakukan hal-hal berikut
  1. Mampu membedakan fakta dan opini
  2. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
  3. Mengembangkan keingintahuan
  4. Peduli terhadap lingkungan
  5. Berpendapat secara ilmiah dan kritis
  6. Berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggungjawab atas usulnya
  7.  Mau bekerja sama
  8. Jujur terhadap fakta
  9. Tekun
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyorini Ari.2009.Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliah Kelas X.Jakarta.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lanjutkan Membaca
 
Back to TOP
Artikel Terbaru Ridwantask :
Network : AdsenseCAMP | Eimimo
Copyright © 2012. RidwanTASK GO BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Mas Template
Proudly powered by Blogger