Home » » Tips Merawat Baterai Smartphone yang Benar

Tips Merawat Baterai Smartphone yang Benar

Wednesday, June 4, 2014 | 0 komentar

Smartphone saat ini sudah jadi "sahabat" kehidupan manusia. Apa-apa dengan smartphone. Berbagai hal dilakukan dengan smartphone. Bahkan ngomel pun kadang dilakukan dengan smartphone. Kecuali lempar orang sama ganjel mobil mungkin yang tidak pake smartphone.

Beralih ke berbagai fungsi smartphone sendiri yang sedemikian smart untuk kelas phone. Tentunya untuk mendukung banyak fungsi tersebut diperlukan baterai yang kuat juga. Kekuatan baterai ini tergantung vendornya. Dan ketahanan baterai tergantung pemakainya. Tentang berapa lama baterai smartphone akan bertahan itu tergantung program apa yang dijalankan dan seberapa lama program tersebut dijalankan. Semakin berat, semakin, banyak, dan semakin lama program yang dijalankan oleh smartphone, makan semakin boros pula baterai yang dibutuhkan.

Ketika isi ulang baterai, pengguna juga harus hati-hati karena jika diperlakukan dengan cara yang salah. Lama-lama baterai akan "ngaco" alias rusak :D.

Dibawah ini ada beberapa tips yang bisa diterapkan dalam merawat baterai smartphoe.

Jangan dibiarkan habis total
Meskipun banyak orang yang menyarankan agar baterai dibiarkan habis dulu sebelum diisi ulang, tapi itu hanya berlaku untuk baterai ponel dengan nikel. Karena sekarang baterai ponsel menggunakan lithium-ion, maka perawatannya pun berbeda. Usahakan daya yang tersisa minimum 20-50 persen. 20 persen itu paling kecil tidak boleh kurang apalagi sampai mati.

Akan tetapi, menghabiskan seluruh daya baterai tidak sepenuhnya dilarang karena hal tersebut dibutuhkan selama 1 atau 2 bulan sekali untuk keperluan kalibrasi. Tidak tahu kalibrasi? tanya google... :D

Jangan di-charge terlalu lama
Isi ulang baterai kadang dilakukan semalaman. Entah itu ketiduran atau memang ditinggal tidur. Walau beberapa charger bisa memutus arus listrik jika daya sudah terisi 100 persen, membiarkan baterai selalu berada dalam kondisi 100 persen terisi juga tidak baik.

Mengisi baterai sebentar saja hingga terisi penuh secara berkali-kali malah lebih baik untuk kesehatan baterai dibanding dibiarkan dalam kondisi nol persen atau 100 persen secara terus-menerus.

Baterai litium juga rawan jika dibiarkan sering kehabisan daya sebab baterai tersebut juga memiliki komponen yang bisa digunakan untuk merusak baterai sendiri untuk mencegah agar baterai tidak meledak. Walau tidak terjadi tiap hari, pengguna wajib waspada.

Jangan disimpan di tempat yang panas
Baterai lithium mudah sekali rusak jika terkena panas. Jadi jangan menyimpan smartphone di tempat-tempat yang bersuhu tinggi. Baterai litium idealnya disimpan dalam suhu 15 derajat celsius. Suhu ekstrem yang bisa ditangani adalah antara minus 40 hingga 50 derajat celsius.

Harus langsung ke soket listrik
Akhir-akhir ini sudah beredar teknologi charger ponsel tanpa kabel, atau istilah kerennya "nirkabel". Teknologi ini bisa menyebabkan panas yang tidak diinginkan pada baterai. Pilihan lainnya yang tidak disarankan adalah dengan menggunakan kabel USB yang dicolokan ke komputer, PC, atau laptop. Cara ini diangap kurang aman.

Jadi sebaiknya gunakan listrik langsung dari sumber listrik. Artinya dari soket listrik yang tersedia. Cara ini jauh lebih aman dan baterai cepat terisi. Janga lupa juga untuk melepas charger setelah terisi penuh. Ingat point ke-3, jangan dicharger terlalu lama.
Label [ ]

No comments:

 
Back to TOP
Artikel Terbaru Ridwantask :
Network : AdsenseCAMP | Eimimo
Copyright © 2012. RidwanTASK GO BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Mas Template
Proudly powered by Blogger