Home » » Kota yang Berdiri Di Dasar Danau

Kota yang Berdiri Di Dasar Danau

Monday, June 30, 2014 | 0 komentar

Berkunjung ke kota-kota besar adalah hal yang paling menakjubkan, menyenangkan, dan sangat dinantikan para pelancong dunia. Berkunjung ke suatu kota harus dengan biaya besar, itu semua untuk keperluan transportasi. Jika biasanya kita harus menyewa perahu, mobil, kapal, atau sebuah pesawat untuk tiba di kota tujuan kita, bagaimana jika ternyata kita harus menyewa seperangkat alat selam untuk berkunjung ke suatu kota.

Ya, di China, tepatnya di daerah Zhejiang yang posisinya 150 kilometer dari kotan Hangzhou (entah ke arah mana) ada sebuah danau unik yang memiliki ribuan pulau. Namanya danau Qiandao yang artinya "Danau Seribu Pulau".

Danau ini bukanlah danau alam, melainkan danau buatan yang dibangun karena kebutuhan listrik. Danau tersebut berasal dari sungai yang dibendung, hingga menampung 17,8 kilometer kubik air dengan luas danau mencapa 573 meter persegi.

Nama danau ini diambil dari keadaan permukaan danau yang dihiasi ribuan pulau besar dan kecil. Total pulau keseluruhan mencapai 1078 pulau yang tersebar.

Selain keuninakan ribuan pulau diatas danau ini. Airnya juga sangat jernih dan dijadikan bahan baku industri air mineral asal Cina sendiri, yaitu Nongfu. Produsen air mineral ini sangat terkenal di seantero China.

Lebih jauh lagi tentang keunikan danau Qiandao ini ialah setiap pulau juga mempunyai keunikan tersendiri. Orang-orang setempat menamainya dengan nama hewan-hewan, seperti pulau monyet, pulau burung, pulau ular, bahkan ada pulau gembok yang didalamnya benar-benar terdapat sebuah gembok terbesar di dunia.

Namun bukan semua pulau itu yang menjadikan danau ini terkenal. Tapi isinya, danau ini berisikan kota kuno yang tenggelam. Dua kota kuno yang dibangun di lembah Gunung Wu Shi yang bernama Shi Cheng dan Dia Cheng. Dia Cheng adalah kota tertua di danau Qiandao, dibangun pada tahun 208 Masehi, sedangkan Shi Cheng dibangun pada 621 Masehi.

Sebelum tenggelam, Dia Cheng sempat menjadi pusat perdangan, terutama ketika pemerintahan Dinasti Han. Sedangkan Shi Cheng, "berpenglaman" sebagai pusat politik, ekonomi, dan budaya pada Dinasti Tang.

Dua kota megah yang berubah jadi danau tersebut tidak mendapat perhatian dari pemerintah selama kurang lebih 40 tahun. Hingga pada suatu hari di tahun 2001, Qui Feng, seorang pejabat setempat yang bertanggung jawab atas tenggelamnya ke dua kota tersebut akhirnya melontarkan ide. Qui Feng memanfaatkan reruntuhan kota kuno yang terendam air itu sebagai daya tarik wisata bagi para penyelam.

Dia Cheng dan Shi Cheng pun jadi primadona wisata. Dua kota kuno tersebut memang menampilkan seni arsitektur rumit dan gaya dekorasi yang mengagumkan. Yang mengejutkan, pada tahun 2005, departemen pariwisata setempat menemukan tiga kota kuno lain di bawah air. Penemuan tersebut menjadikan wilayah Danau Qiandao semakin populer hingga ke mata dunia. Sayangnya karena lembah tempat kota-kota kuno tersebut sudah terlanjur menjadi danau, usaha restorasi jadi semakin sulit. Padahal dengan terendam di bawah air seperti itu, bisa jadi situs-situs bersejarah tersebut tidak akan bertahan lama. Tetapi karena sudah terlanjur terendam air selama puluhan tahun, dikhawatirkan situs sejarah itu akan semakin rusak jika terpapar sinar matahari dan udara secara langsung. 

Beberapa ahli percaya bahwa cara terbaik untuk melindungi situs-situs ini adalah dengan membiarkannya, karena dengan teknologi yang terbatas salah-salah justru akan menghancurkan situs. "Sebelum kita memanfaatkan peninggalan budaya kita, kita harus melindungi mereka," kata Fang Minghua, mantan direktur Kantor Manajemen Heritage Chun'an County merujuk pada rencana restorasi pemerintah yang bertujuan untuk eksploitasi pariwisata. Dia mengatakan bahwa saat ini, teknologi tidak menawarkan pilihan yang layak.






No comments:

 
Back to TOP
Artikel Terbaru Ridwantask :
Network : AdsenseCAMP | Eimimo
Copyright © 2012. RidwanTASK GO BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Mas Template
Proudly powered by Blogger