Home » , » Sejarah dan Perkembangan Ilmu Biologi

Sejarah dan Perkembangan Ilmu Biologi

Sunday, March 17, 2013 | 0 komentar

Kata biologi berasal dari bahasa Yunani; bios dan logos. Bios berarti hidup dan logos berarti ilmu. Jadi biologi adalah ilmu kehidupan, atau ilmu yang mempelajari kehidupan.

Kata biologi diperkenalkan di Jerman pada tahun 1800, lalu dipopulerkan oleh Jean-Baptis de Lamarck dari Perancis. Jean-Baptis de Lamarck menggunakan kata biologi untuk menyebut sekelompok pengetahuan yang berkembang dan semuanya mempelajari bentuk-bentuk kehidupan. Sebutan ini mendapat dukungan dari zoologi Inggris, Thomas Henry Huxley yang mengemukakan bahwa semua bentuk kehidupan tidak boleh dipelajari secara terpisah.

Biologi merupakan ilmu yang lahir sebagai respon manusia atas kejadian atau fenomena yang terjadi pada makhluk hidup, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Karena ilmu biologi lahir sebagai respon manusia terhadap kejadian yang terjadi pada makhluk hidup, maka ilmu biologi dikatakan sebagai ilmu tertua yang dikembangkan manusia. Bukti sejarah untuk membuktikan bahwa biologi adalah ilmu tertua bisa dibuktikan pada situs Assyiria dan Babilonia (3500 SM), situs tersebut menunjukan bahwa bangsa Assyiria dan Babilonia sudah bercocok tanam dan dan mengenal ilmu pengobatan. Secara logis, kita juga bisa memahami mengapa biologi dikatakan sebagai ilmu tertua. Karena sejak jaman purbakala, jauh sebelum manusia purba mengenal cocok tanam, mereka sudah mengenali tanaman atau hewan yang layak dimakan.

Di Mesir, ilmu biologi diterapkan dalam pengobatan sejak 2000 tahun SM. Contoh yang bisa kita temui diantaranya adalah mumi; mayat yang diawetkan. Bangsa mesir sudah mampu membuat semacam balsem untuk mengawetkan mayat dari tumbuh-tumbuhan. Begitu pula bangsa China, mereka sudah mengenali tanaman obat sejak 2800 tahun SM. Reruntuhan di Mohenjodaro (2500 SM) menunjukan bahwa penduduknya sudah memanfaatkan sekitar 960 jenis tanaman untuk pengobatan. Termasuk ilmu anatomi, fisiologi, patologi, da ilmu bedah.

Namun, kebanyakan ilmu biologi yang mereka kuasai selalu dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat supranatural, seperti membedah hewan sebagai persembahan pada para dewa, atau sebagai media untuk meramalkan masa depan.

Biologi sebagai ilmu pengetahuan dimulai oleh bangsa Yunani yang mempercayai bahwa apapun yang terjadi di alam adalah akibat dari suatu sebab, yang kemudian disebut hukum sebab akibat atau kausalitas. Hukum ini mendorong ilmuwan masa itu untuk melakukan penelitian. Ilmuwan Yunani kuno yang telah berjasa antara lain ialah Thales, Anaximander, Hippocrates, Aristoteles, dan Theophrastus.

Aristoteles hidup pada pertegahan abad ke-4 SM. Dia memperkenalkan dasar-dasar taksonomi, mengelompokkan hewan berdarah dan tidak berdarah. Hewan berdarah merupakan hewan-hewan besar, seperti ikan, mamalia, burung, reptil, dan amfibi. Hewan tidak berdarah merupakan hewan-hewan kecil, seperti udang-udangan, Cephalopoda, serangga, dan Testacea. Selain itu, Aristoteles juga menemukan bahwa hewan memiliki paru-paru, bernafas dengan udara, berdarah panas, dan menghasilkan keturuanan. Selain itu, Aristoteles juga menemukan ilmu tentang reproduksi dan hereditas, termasuk teori abiogenesis yang menyatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari benda tak hidup atau generatio spontanea.

Lain lagi dengan perkembangan biologi di wilayah Arab. Di wilayah ini, ilmu biologi berkembang pesat berkat pengetahuan Al jahiz tentang binatang, dan Ibnu Sina tentang ilmu kedokteran.

Pada abad ke-12 ilmu tentang tumbuhan dan hewan dipisahkan. Ilmu yang mempelajari tentang hewan dan ilmu bedah disebut zoologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan disebut botani. Selanjutnya perkembangan biologi merambah ke berbagai bangsa dan melahirkan tokoh-tokoh baru, seperti Leonardo da Vinci, Otto Brunfels, Leonhard Fuchs, Pierre Belon, dan masih banyak lagi.

Pada abad ke-17, mikroskop ditemukan oleh Leeuwenhoek. Penemuan ini menjadi awal munculnya pengetahuan biologi yang bersifat mikroskopis seperti mikroorganisme. Penemuan ini juga melahirkan cabang ilmu biologi baru yang bersifat mikroskopis, seperti embriologi dan mikrobiologi. Tokoh-tokoh yang bejasa di pada saat itu diantaranya ialah Roobert Hooke, Fransisco Redi, Lazzaro Sapallanzani, dan Louis Pasteur.

Pada abad ke-17 dan 18, John Ryan dan Corolus Linnaeus mengusulkan suatu sistem klasifikasi yang bersifat universal yang berlaku untuk hewan dan tumbuhan. Sistem inilah yang menjadi rujukan sistem klasifikasi moderen.
Label [ , ]

No comments:

 
Back to TOP
Artikel Terbaru Ridwantask :
Network : AdsenseCAMP | Eimimo
Copyright © 2012. RidwanTASK GO BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Mas Template
Proudly powered by Blogger